HARGA TOYOTA JAWA TIMUR.
PRICELIST TOYOTA.
1. AGYA
• 1.0 E M/T Rp. 113.250.000
• 1.0 E A/T Rp. 124.000.000
• 1.0 G M/T Rp. 120.300.000
• 1.0 G A/T Rp. 130.250.000
• 1.0 G M/T TRD Rp. 124.900.000
• 1.0 G A/T TRD Rp. 134.850.000
2. ETIOS
• 1.2 JX M/T Rp. 148.800.000
• 1.2 E M/T Rp. 162.700.000
• 1.2 E M/T TOM'S Rp. 175.800.000
• 1.2 G M/T Rp. 174.300.000
3. AVANZA & VELOZ
• 1.3 E M/T STD Rp. 183.700.000
• 1.3 E A/T STD Rp. 194.900.000
• 1.3 E M/T Rp. 186.200.000
• 1.3 E A/T Rp. 197.400.000
• 1.3 G M/T Rp. 204.300.000
• 1.3 G A/T Rp. 215.100.000
• 1.5 G M/T Rp. 216.700.000
• 1.3 VELOZ M/T Rp. 209.800.000
• 1.3 VELOZ A/T Rp. 221.700.000
• 1.5 VELOZ M/T Rp. 220.800.000
• 1.5 VELOZ A/T Rp. 232.600.000
4. KIJANG INOVA
• J 2.0 M/T Rp. 231.200.000
• J 2.0 M/T BISNIS Rp. 236.400.000
• E 2.0 M/T Rp. 258.400.000
• E 2.0 A/T Rp. 272.000.000
• G 2.0 M/T Rp. 279.000.000
• G 2.0 A/T Rp. 292.850.000
• G 2.0 M/T LUXURY Rp. 289.100.000
• G 2.0 A/T LUXURY Rp. 302.950.000
• V 2.0 M/T Rp. 316.950.000
• V 2.0 A/T Rp. 330.650.000
• V 2.0 M/T LUXURY Rp. 326.400.000
• V 2.0 A/T LUXURY Rp. 340.000.000
• E 2.5 M/T DIESEL Rp. 374.250.000
• G 2.5 M/T DIESEL Rp. 294.950.000
• G 2.5 A/T DIESEL Rp. 308.800.000
• V 2.5 M/T DIESEL Rp. 332.250.000
• V 2.5 A/T DIESEL Rp. 346.300.000
5. NEW YARIS
• E 1.5 M/T Rp. 226.900.000
• E 1.5 A/T Rp. 236.900.000
• G 1.5 M/T Rp. 235.600.000
• G 1.5 A/T Rp. 245.500.000
• G 1.5 M/T TRD Rp. 257.300.000
• G 1.5 A/T TRD Rp. 268.100.000
6. LAND CRUISER
• 200 STD SPEC A/T DIESEL Rp. 1.602.400.000
• 200 FULL SPEC A/T DIESEL Rp. 1.967.900.000
7. TOYOTA FT 86
• 86 M/T Rp. 680.000.000
• 86 A/T Rp. 687.700.000
• 86 AERO A/T Rp. 703.200.000
• 86 TRD AERO A/T Rp. 713.700.000
8. NAV 1
• 1 G A/T Rp. 396.850.000
• 1 V A/T LIMITED Rp. 416.600.000
• 1 G A/T LUXURY Rp. 403.350.000
• 1 V A/T LIMITED LUXURY Rp. 423.100.000
9. RUSH
• 1.5 G VVTI M/T Rp. 234.700.000
• 1.5 G VVTI A/T Rp. 244.700.000
• 1.5 S VVTI M/T TRD Rp. 244.900.000
• 1.5 S VVTI A/T TRD Rp. 258.100.000
• 1.5 G VVTI M/T LTD Rp. 236.700.000
• 1.5 G VVTI A/T LTD Rp. 246.900.000
• 1.5 S VVTI M/T TRD LTD Rp. 246.900.000
• 1.5 S VVTI A/T TRD LTD Rp. 260.800.000
• 1.5 S VVTI M/T TRD DRESS UP Rp. 250.000.000
• 1.5 S VVTI A/T TRD DRESS UP Rp. 263.800.000
10. CAMRY
• ALL NEW G 2.5 A/T Rp. 552.150.000
• ALL NEW V 2.5 A/T Rp. 587.650.000
• ALL NEW L 2.5 A/T HYBRID Rp. 749.950.000
11. HILUX
• PICK UP STD M/T BENSIN Rp. 196.300.000
• PICK UP STD M/T DIESEL Rp. 211.700.000
• EXTRA CABIN E M/T DIESEL Rp. 315.100.000
• DOUBLE CABIN E M/T DIESEL Rp. 375.200.000
• DOUBLE CABIN G M/T DIESEL Rp. 396.000.000
• DOUBLE CABIN V A/T DIESEL Rp. 431.800.000
12. ALPHARD
• VELLFIRE 2.5 G A/T Rp. 980.800.000
• 2500 X A/T Rp. 831.250.000
• 2500 G A/T Rp. 980.800.000
• 3500 Q A/T Rp. 1.557.550.000
13. COROLLA ALTIS
• G 1.8 M/T Rp. 402.900.000
• V 1.8 A/T Rp. 439.300.000
14. FORTUNER
• 2.7 G A/T LUX BENSIN Rp. 486.750.000
• 2.7 G A/T LUX TRD BENSIN Rp. 515.700.000
• 2.7 V A/T 4X4 BENSIN Rp. 538.700.000
• 2.5 G M/T DIESEL Rp. 427.850.000
• 2.5 G M/T TRD DIESEL Rp. 458.350.000
• 2.5 G A/T 4X4 DIESEL Rp. 498.600.000
• 2.5 G A/T DIESEL Rp. 438.300.000
• 2.5 G A/T TRD DIESEL Rp. 468.800.000
15. VIOS
• E 1.5 M/T Rp. 269.650.000
• E 1.5 A/T Rp. 279.150.000
• G 1.5 M/T Rp. 287.400.000
• G 1.5 A/T Rp. 300.150.000
• G 1.5 M/T TRD Rp. 303.400.000
• G 1.5 A/T TRD Rp. 316.300.000
16. HIACE
• M/T STD Rp. 405.800.000
• M/T COMMUTER Rp. 439.500.000
17. DYNA
• 4 R CHASIS 110 PS ST Rp. 243.650.000
• 4 R TRUCK CHASIS 110 PS ST LONG Rp. 251.200.000
• 4 R BUS CHASIS 110 PS ST Rp. 243.100.000
• 4 R BUS CHASIS 110 PS ST LONG WB Rp. 251.350.000
• 6 R BUS CHASIS 110 PS FT Rp. 260.700.000
• 6 R CHASIS 110 PS PS FT Rp. 271.850.000
• 6 R CHASIS 110 PS PS ET Rp. 279.300.000
• 6 R CHASIS 110 PS PS ET HEAVY DUTY Rp. 281.400.000
• 6 R CHASIS 110 PS PS ET WITH OFF ROAD Rp. 287.700.000
• 6 R CHASIS 130 PS XT Rp. 294.650.000
• 6 R CHASIS 130 PS XT LONG WB Rp. 303.400.000
• 6 R CHASIS 130 PS HT STD GEAR Rp. 298.450.000
• 6 R CHASIS 130 PS HT STD GEAR HEAVY DUTY Rp. 300.550.000
• 6 R CHASIS 130 PS HT STD GEAR OFF ROAD Rp. 306.850.000
• 6 R CHASIS 130 PS HT HIGH GEAR Rp. 298.950.000
• 6 R CHASIS 130 PS HT HIGH GEAR HEAVY DUTY Rp. 301.050.000
• 6 R CHASIS 130 PS HT HIGH GEAR OFF ROAD Rp. 307.350.000
PEMBELIAN BAIK SECARA CASH ATAU KREDIT
UNTUK INFO HUBUNGI : SULISTIONO TOYOTA
TLP : 081233606443 atau 085790974261
PIN BB : 59BA1699
Email : sulisliekmotor@yahoo.co.id
Rabu, 30 September 2015
Selasa, 29 September 2015
Info harga toyota promo
Info dp mobil- melemahnya daya beli masyarakat belakangan ini membuat penjualan mobil baru menurun. Beberapa agen pemegang merek melalui dealer resminya pun menggelontor berbagai program penjualan dan kepemilikan mobil hingga diskon harga besar untuk menggairahkan pasar. Namun hingga triwulan pertama tahun ini, penjualan mobil minus 15,36%.
Hal itu membuat pemerintah perlu turun tangan untuk mengatasi hal ini. Melalui Otoritas jasa Keuangan (OJK), pemerintah menerbitkan peraturan mengenai kebijakan penurunan uang muka (down payment/DP) hingga 15% yang berlaku mulai 30 juni 2015.
Kebijakan baru OJK mengenai uang muka pembiayaan kendaraan bermotor ini ditetapkan melalui 2 surat edaran OJK yaitu No. 19/SEOJK.05/2015 tentang besaran uang muka (down payment) pembiayaan kendaraan bermotor bagi perusahaan pembiayaan dan No. 20/SEOJK.05/2015 tentang besaran uang muka (down payment/urbun) pembiayaan kendaraan bermotor untuk pembiayaan syariah.
Melalui paket peraturan tersebut, OJK menurunkan besar uang muka pembiayaan kendaraan bermotor bagi perusahaan pembiayaan, perusahaan pembiayaan syariah, dan unit usaha syariah (USS) perusahaan pembiayaan, mulai dari 5% hingga 10%.
Syaratnya, perusahaan pembiayaan harus memiliki pengelolaan risiko pembiayaan yang baik. Yaitu memiliki rasio aset produktif bermasalah (NPF) atau kredit macet atas piutang pembiayaan atau aset produktif kendaraan kurang dari 5%. Sementara untuk perusahaan pembiayaan dengan NPF lebih dari 5% dikenakan kebijakan uang muka 20% untuk konvensional dan 15% untuk syariah.
Tentu hal ini menjadi angin segar bagi konsumen yang ingin membeli mobil baru secara kredit tapi terbentur dengan aturan sebelumnya yang mewajibkan DP minimal 30%. Kini dalam menghitung besar uang muka, total pembayaran uang muka dihitung setelah dikurangi diskon dan potongan harga lainnya.
Selain itu, diatur pula bahwa pembayaran asuransi, pembayaran cicilan pertama, biaya administrasi dan pembayaran lainnya yang dibayarkan oleh konsumen tidak dihitung sebagai komponen dalam penghitungan uang muka
DAMPAK KEBIJAKAN
Peraturan kebijakan dari OJK memang masih baru dan sosialisasi ke masyarakat pun belum klimaks. Tapi, jika dilihat dari nilai transaksi penjualan pada perhelatan pameran IIMS dan GIIAS pada 20-30 Agustus 2015 lalu yang mencapai Rp 6,838 triliun, sepertinya daya beli konsumen di sektor otomotif masih terbilang menjanjikan. Nah, apakah dengan nilai transaksi sebesar itu karena dampak uang muka diturunkan?
“Peraturan kebijakan penurunan DP dari OJK memang bertujuan untuk menggairahkan kembali pasar otomotif di Indonesia, tapi karena peraturan ini masih baru dan konsumen belum banyak yang tahu. Jadi imbasnya belum begitu signifikan,” ungkap Harjanto Tjitohardjojo, Marketing and Sales Director PT Mandiri Tunas Finance.
Memang, konsumen yang datang pada dua pameran otomotif itu mayoritas membeli mobil baru karena banyaknya tawaran diskon, promosi dan gimmick lainnya. Seperti contoh tawaran untuk pembelian Honda Brio hanya cukup dengan DP Rp 10 juta dan tenor cicilan hingga 8 tahun, serta banyak lagi tawaran menarik lainnya.
Sementara Niko Kurniawan, Deputy Director-Head of Retail Car PT Adira Finance mengungkap, “Niat pemerintah untuk memicu gairah penjualan kendaraan melalui OJK dengan menerbitkan peraturan kebijakan penurunan DP memang patut diapresiasi. Tapi yang harus diingat adalah pemerintah juga harus segera mengatasi kondisi ekonomi dan kembali menguatkan nilai rupiah terhadap dollar. Kenaikan di Adira Finance setelah peraturan dari OJK diterbitkan hanya 2 %”
Peraturan baru dari OJK memang disambut positif oleh perusahaan pembiayaan baik konvensional maupun syariah, tapi pengucuran pembiayaan kepada konsumen tentunya akan lebih selektif dilakukan oleh perusahaan pembiayaan melalui BI Checking. Tujuannya jelas, agar perusahaan pembiayaan bisa memenuhi syarat dari OJK yaitu rasio aset produktif bermasalah atau kredit macet tidak lebih dari 5%.
Info paket kredit hubungi : sulistiono
081233606443 atau 085790974261
Info dp mobil- melemahnya daya beli masyarakat belakangan ini membuat penjualan mobil baru menurun. Beberapa agen pemegang merek melalui dealer resminya pun menggelontor berbagai program penjualan dan kepemilikan mobil hingga diskon harga besar untuk menggairahkan pasar. Namun hingga triwulan pertama tahun ini, penjualan mobil minus 15,36%.
Hal itu membuat pemerintah perlu turun tangan untuk mengatasi hal ini. Melalui Otoritas jasa Keuangan (OJK), pemerintah menerbitkan peraturan mengenai kebijakan penurunan uang muka (down payment/DP) hingga 15% yang berlaku mulai 30 juni 2015.
Kebijakan baru OJK mengenai uang muka pembiayaan kendaraan bermotor ini ditetapkan melalui 2 surat edaran OJK yaitu No. 19/SEOJK.05/2015 tentang besaran uang muka (down payment) pembiayaan kendaraan bermotor bagi perusahaan pembiayaan dan No. 20/SEOJK.05/2015 tentang besaran uang muka (down payment/urbun) pembiayaan kendaraan bermotor untuk pembiayaan syariah.
Melalui paket peraturan tersebut, OJK menurunkan besar uang muka pembiayaan kendaraan bermotor bagi perusahaan pembiayaan, perusahaan pembiayaan syariah, dan unit usaha syariah (USS) perusahaan pembiayaan, mulai dari 5% hingga 10%.
Syaratnya, perusahaan pembiayaan harus memiliki pengelolaan risiko pembiayaan yang baik. Yaitu memiliki rasio aset produktif bermasalah (NPF) atau kredit macet atas piutang pembiayaan atau aset produktif kendaraan kurang dari 5%. Sementara untuk perusahaan pembiayaan dengan NPF lebih dari 5% dikenakan kebijakan uang muka 20% untuk konvensional dan 15% untuk syariah.
Tentu hal ini menjadi angin segar bagi konsumen yang ingin membeli mobil baru secara kredit tapi terbentur dengan aturan sebelumnya yang mewajibkan DP minimal 30%. Kini dalam menghitung besar uang muka, total pembayaran uang muka dihitung setelah dikurangi diskon dan potongan harga lainnya.
Selain itu, diatur pula bahwa pembayaran asuransi, pembayaran cicilan pertama, biaya administrasi dan pembayaran lainnya yang dibayarkan oleh konsumen tidak dihitung sebagai komponen dalam penghitungan uang muka
DAMPAK KEBIJAKAN
Peraturan kebijakan dari OJK memang masih baru dan sosialisasi ke masyarakat pun belum klimaks. Tapi, jika dilihat dari nilai transaksi penjualan pada perhelatan pameran IIMS dan GIIAS pada 20-30 Agustus 2015 lalu yang mencapai Rp 6,838 triliun, sepertinya daya beli konsumen di sektor otomotif masih terbilang menjanjikan. Nah, apakah dengan nilai transaksi sebesar itu karena dampak uang muka diturunkan?
“Peraturan kebijakan penurunan DP dari OJK memang bertujuan untuk menggairahkan kembali pasar otomotif di Indonesia, tapi karena peraturan ini masih baru dan konsumen belum banyak yang tahu. Jadi imbasnya belum begitu signifikan,” ungkap Harjanto Tjitohardjojo, Marketing and Sales Director PT Mandiri Tunas Finance.
Memang, konsumen yang datang pada dua pameran otomotif itu mayoritas membeli mobil baru karena banyaknya tawaran diskon, promosi dan gimmick lainnya. Seperti contoh tawaran untuk pembelian Honda Brio hanya cukup dengan DP Rp 10 juta dan tenor cicilan hingga 8 tahun, serta banyak lagi tawaran menarik lainnya.
Sementara Niko Kurniawan, Deputy Director-Head of Retail Car PT Adira Finance mengungkap, “Niat pemerintah untuk memicu gairah penjualan kendaraan melalui OJK dengan menerbitkan peraturan kebijakan penurunan DP memang patut diapresiasi. Tapi yang harus diingat adalah pemerintah juga harus segera mengatasi kondisi ekonomi dan kembali menguatkan nilai rupiah terhadap dollar. Kenaikan di Adira Finance setelah peraturan dari OJK diterbitkan hanya 2 %”
Peraturan baru dari OJK memang disambut positif oleh perusahaan pembiayaan baik konvensional maupun syariah, tapi pengucuran pembiayaan kepada konsumen tentunya akan lebih selektif dilakukan oleh perusahaan pembiayaan melalui BI Checking. Tujuannya jelas, agar perusahaan pembiayaan bisa memenuhi syarat dari OJK yaitu rasio aset produktif bermasalah atau kredit macet tidak lebih dari 5%.
Info paket kredit hubungi : sulistiono
081233606443 atau 085790974261
Langganan:
Postingan (Atom)